Pendahuluan
majuterus99.biz.id – Jake Hughes Formula E 2025 mencuri perhatian pada sesi latihan bebas kedua (FP2) seri ke-12 Formula E 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta, pada Sabtu, 21 Juni 2025. Pembalap Maserati MSG Racing asal Inggris ini secara aktif mencatat waktu tercepat 1 menit 13,073 detik, mengungguli juara dunia musim lalu, Pascal Wehrlein (TAG Heuer Porsche), dan rookie Taylor Barnard (NEOM McLaren). Meski hujan semalaman membuat lintasan basah, Hughes menguasai sesi FP2 yang dimulai pukul 08.00 WIB. Dengan 4.000 penonton mulai memadati tribun, antusiasme menjelang balapan utama pukul 15.05 WIB kian terasa. Artikel ini secara aktif mengulas performa Jake Hughes Formula E 2025, tantangan lintasan, dan dampaknya bagi balapan Jakarta E-Prix 2025.
Performa Jake Hughes di FP2
Dominasi di Lintasan Basah
Jake Hughes menunjukkan keunggulan di Jake Hughes Formula E 2025 dengan menguasai sesi FP2 di lintasan JIEC yang masih lembap akibat hujan semalaman. Ia mencatat waktu 1:13.073, unggul 1,424 detik atas Pascal Wehrlein dan meninggalkan Taylor Barnard di posisi ketiga, menurut FIA Formula E. Hughes secara aktif memanfaatkan mobil Gen3 Evo, yang mampu melesat dari 0 hingga 100 km/jam dalam 1,86 detik, untuk menavigasi 18 tikungan sepanjang 2,37 km dengan presisi.
“Sesi ini penuh tantangan, tetapi kami menemukan ritme yang tepat,” ujar Hughes, seperti dikutip dari Antara News. Dengan demikian, performanya di lintasan basah menunjukkan adaptasi cepat dan pengendalian mobil yang luar biasa. Selain itu, kecepatannya mengungguli pembalap berpengalaman seperti Wehrlein, yang pernah menang di Jakarta pada 2023, menjadikan Hughes favorit menjelang kualifikasi pukul 10.20 WIB.
Tantangan Lintasan dan Strategi
Lintasan JIEC, yang terletak di tepi pantai Ancol, menawarkan tantangan unik dengan kombinasi tikungan tajam dan lintasan lurus pendek. Hujan semalaman membuat grip sulit ditemukan, menyebabkan beberapa pembalap, seperti Nick Cassidy dari Jaguar TCS Racing, mengalami masalah teknis. Hughes, bagaimanapun, secara aktif mengelola keausan ban dan akselerasi untuk menjaga kecepatan. Akibatnya, ia mencatat waktu tercepat di Jake Hughes Formula E 2025, memberikan sinyal kuat bagi Maserati MSG Racing menjelang balapan utama.
Konteks Jakarta E-Prix 2025
Jakarta E-Prix 2025 menandai kembalinya Formula E ke Indonesia setelah absen pada 2024. Sebagai seri ke-12 dari 17 balapan musim ini, ajang ini menarik 22 pembalap dari 11 tim, termasuk Andretti Formula E, TAG Heuer Porsche, dan NEOM McLaren, menurut Motorsport.com. Mobil Gen3 Evo, yang 30% lebih cepat dari mobil Formula 1 dalam akselerasi, menjadi sorotan dengan teknologi listrik mutakhir. Selain itu, Jakarta E-Prix memiliki sejarah sukses, dengan Pascal Wehrlein (2023) dan Maximilian Günther (2023) pernah menang di JIEC.
Meski tribun, seperti Tribun 2B di sisi garis finis, masih sepi pada pagi hari, sekitar 4.000 penonton mulai berdatangan, menurut Bola.net. “Antusiasme akan memuncak saat balapan utama,” ujar panitia acara, seperti dikutip dari Tempo. Dengan demikian, Jakarta E-Prix 2025 memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat motorsport Asia Tenggara.
Strategi Kemenangan Jake Hughes
Hughes dan tim Maserati MSG Racing secara aktif menyiapkan strategi untuk lintasan basah. Mereka mengoptimalkan setting mobil Gen3 Evo untuk menghadapi kondisi licin. “Kami fokus pada pengendalian dan distribusi tenaga,” ujar kepala mekanik Maserati, seperti dilansir ID Motorsport. Selain itu, Hughes memanfaatkan data dari sesi FP1, di mana Maximilian Günther (DS Penske) menjadi yang tercepat, untuk memperbaiki pendekatan di tikungan teknikal. Akibatnya, ia mampu mencatat waktu tercepat di FP2, mengungguli rival seperti Wehrlein dan Barnard.
Sementara itu, beberapa pembalap menghadapi kendala. Nick Cassidy dari Jaguar TCS Racing mengalami masalah suspensi, mirip dengan insiden Robin Frijns (Envision Racing) di FP1. Hughes, bagaimanapun, tetap stabil dan menghindari kontak dengan pembatas lintasan. Oleh karena itu, performa ini menempatkan Maserati MSG Racing di posisi kuat menjelang kualifikasi.
Dampak bagi Formula E dan Indonesia
Keberhasilan Jake Hughes Formula E 2025 di FP2 meningkatkan ekspektasi untuk balapan utama. Kemenangan di sesi latihan ini menunjukkan potensi Maserati MSG Racing untuk naik podium, terutama setelah Stoffel Vandoorne, rekan setim Hughes, meraih kemenangan di Tokyo E-Prix 2025, menurut Maserati.com. Selain itu, performa Hughes menginspirasi penggemar Indonesia, dengan akun X @FormulaE_ID menulis, “Jake Hughes panaskan Jakarta E-Prix! #FormulaE2025”.
Jakarta E-Prix juga memperkuat komitmen Indonesia terhadap motorsport berkelanjutan. Dengan 27,6 juta penonton domestik pada 2022, balapan ini menjadi ajang promosi teknologi listrik, seperti dilansir Jakartaeprix.goersapp.com. Dengan demikian, keberhasilan Hughes dan kembalinya Formula E ke Jakarta meningkatkan daya tarik motorsport di kawasan.
Tantangan di Kualifikasi dan Balapan Utama
Meski Hughes tampil tercepat di FP2, tantangan menanti di sesi kualifikasi pukul 10.20 WIB dan balapan utama pukul 15.05 WIB. Pascal Wehrlein, yang finis kedua di FP2, memiliki pengalaman menang di Jakarta, sementara Jake Dennis (Andretti Formula E), yang meraih pole position, menjadi ancaman serius, menurut Times of India. Selain itu, cuaca Jakarta yang berpotensi hujan bisa memengaruhi strategi tim. Oleh karena itu, Hughes dan Maserati harus secara aktif menyesuaikan setting mobil untuk menghadapi kondisi tak terduga.
Prospek Kejuaraan
Performa Jake Hughes Formula E 2025 di FP2 memperkuat peluangnya untuk meraih poin besar di Jakarta E-Prix. Dengan 27 poin di klasemen (peringkat 14), Hughes berpotensi naik peringkat jika konsisten di balapan utama, menurut FIA Formula E. Sementara itu, Oliver Rowland (Nissan Formula E Team) memimpin klasemen dengan selisih tipis, membuat persaingan kian sengit. “Kami akan menyerang di kualifikasi,” ujar Hughes, seperti dikutip dari Pit Debrief. Dengan demikian, Jakarta E-Prix menjadi momen krusial bagi Hughes untuk mendongkrak posisinya.
Penutup
Jake Hughes Formula E 2025 menggebrak sesi FP2 Jakarta E-Prix dengan waktu tercepat 1:13.073, mengungguli Pascal Wehrlein dan Taylor Barnard di lintasan basah JIEC. Hughes secara aktif menguasai mobil Gen3 Evo, menunjukkan adaptasi luar biasa di kondisi sulit. Kembalinya Formula E ke Jakarta setelah absen pada 2024 menambah kemeriahan, dengan 4.000 penonton menyaksikan aksi 22 pembalap. Nantikan performa Hughes di kualifikasi dan balapan utama, dan dukung Jake Hughes Formula E 2025 untuk meraih podium di Jakarta E-Prix!