majuterus99.biz.id – Ducati sabet gelar juara Konstruktor MotoGP 2025 dengan cara yang mengesankan, raih keenam berturut-turut dan ketujuh dalam sejarahnya. Ducati amankan gelar ini di Grand Prix Catalunya, berkat kemenangan Sprint Marc Márquez, saat masih sisa tujuh putaran. Prestasi ini pecahkan rekor MotoGP untuk rentetan juara Konstruktor terpanjang, kalahkan dominasi Honda di era 1980-an. Artikel ini ulas bagaimana Ducati kuasai musim 2025 melalui performa pebalap dan inovasi teknis.
Ducati dominasi MotoGP 2025 dengan 27 kemenangan dari 29 balapan, termasuk semua Sprint dan 12 dari 14 Grand Prix. Marc Márquez pimpin klasemen pembalap dengan 344 poin, diikuti Alex Márquez (261 poin) dan Francesco Bagnaia (197 poin). Gelar Konstruktor pertama Ducati datang di 2007, tapi sejak 2020, pabrikan Italia ini tak terkalahkan. Dengan demikian, Ducati bukan hanya raja lintasan, tapi juga laboratorium inovasi yang transfer teknologi ke motor produksi. Yuk, simak detail prestasi Ducati sabet gelar juara Konstruktor MotoGP 2025 ini!
Dominasi Pebalap: Márquez Bersaudara dan Bagnaia Pimpin Serangan
Marc Márquez, Francesco Bagnaia, dan Alex Márquez jadi tulang punggung Ducati. Marc Márquez raih 14 kemenangan Sprint, termasuk yang amankan gelar di Catalunya, dan 12 Grand Prix. Alex Márquez, adik Marc, sapu podium konsisten, sementara Bagnaia tambah poin krusial meski hadapi tantangan. Di Catalunya, Marc Márquez warisi kemenangan Sprint setelah Alex crash di lap akhir, tutup gelar Konstruktor. Akibatnya, Ducati unggul jauh dari pesaing seperti Aprilia dan Honda. Dengan begitu, trio ini buktikan kekuatan armada Ducati di tim pabrikan dan satelit.
Rekor Baru: Keenam Berturut-Turut, Lebih Panjang dari Sejarah
Ducati pecahkan rekor dengan enam gelar Konstruktor berturut-turut sejak 2020, total tujuh gelar sepanjang sejarah. Sebelumnya, Honda pegang rekor lima berturut-turut (1982-1986). Ducati raih 722 poin dari maksimal 740 (97.6%), termasuk lockout top-five di banyak balapan. CEO Ducati Claudio Domenicali bilang, “Enam gelar Konstruktor berturut-turut: pencapaian yang mustahil beberapa tahun lalu. Ini bukti metode, visi, dan tekad kami.” Selain itu, Ducati capai 100 kemenangan MotoGP di 2024, lanjutkan dominasi di 2025. Oleh karena itu, gelar ini tak hanya soal trofi, tapi warisan ketangguhan.
Inovasi Teknis: Desmosedici GP yang Tak Terkalahkan
Desmosedici GP25, evolusi dari GP24, jadi kunci sukses Ducati. Mesin V4 1000cc dengan aerodinamika canggih dan elektronik presisi bikin motor ini unggul di setiap trek. Ducati transfer pengalaman balap ke model produksi seperti Panigale V4, tambah performa jalan raya. Di 2025, Ducati menang semua Sprint dan hampir semua Grand Prix, hanya kalah di Le Mans (Honda) dan Silverstone (Aprilia). Akibatnya, Ducati tak hanya juara, tapi juga dorong batas teknologi MotoGP. Dengan demikian, lintasan jadi laboratorium utama untuk pengembangan masa depan.
Ucapan CEO Domenicali: Semangat Tim dan Tantangan ke Depan
Claudio Domenicali rayakan gelar dengan penuh syukur. “Terima kasih Gigi Dall’Igna, pebalap, Ducati Corse, tim Lenovo, dan Gresini. Kami transformasikan pengalaman dan talenta jadi hasil nyata. Menang sekali sulit, berturut-turut bikin terlihat biasa—itu luar biasa!” Ia akui pesaing seperti Aprilia terus berkembang, tapi Ducati nikmati momen ini. Selain itu, Domenicali tekankan konsistensi sebagai kekuatan utama. Oleh karena itu, gelar ini motivasi untuk 2026, di mana regulasi baru tantang Ducati lagi.
Ducati sabet gelar juara Konstruktor MotoGP 2025 bukan akhir, tapi awal babak baru dominasi. Dengan rekor keenam berturut-turut, Ducati bukti superioritas teknis dan tim. Marc Márquez dekat gelar pembalap, tambah potensi double championship keempat berturut-turut. Selamat Ducati—lanjutkan gaspol di sisa musim! Pantau balapan selanjutnya untuk lihat bagaimana Borgo Panigale pertahankan mahkota.