majuterus99.biz.id – Rekor F1 Michael Schumacher dipecahkan Lewis Hamilton menjadi momen bersejarah di Formula 1 setelah pembalap Mercedes itu catatkan lap tercepat di GP Singapura 2025, tandai musim ke-16 berturut-turut dengan prestasi tersebut. Oleh karena itu, Hamilton, yang debut 2007, lewati rekor Schumacher 15 musim (1992–2006) dengan lap tercepat di 16 tahun beruntun. Dengan demikian, rekor F1 Michael Schumacher dipecahkan Lewis Hamilton ini bukti ketangguhan pembalap Inggris, meski Schumacher pegang rekor total lap tercepat 77 vs Hamilton 68. Selain itu, prestasi ini capai di usia 40 tahun, saat Hamilton pindah ke Ferrari. Berikut detail per musim, perbandingan dengan Schumacher, dan implikasi, dirangkum pada 12 Oktober 2025.
1. Latar Belakang Rekor Lap Tercepat
Lap tercepat di F1, meski tak selalu penting, beri poin ekstra sejak 2019 (1 poin untuk pembalap dan tim). Dengan kata lain, rekor ini ukur kecepatan murni, di mana Schumacher dominasi 1990-an–2000-an dengan 77 lap. Selanjutnya, Hamilton, juara dunia 7 kali, catatkan 68 lap, tapi unggul di konsistensi musim: 16 tahun berturut (2007–2025) vs 15 Schumacher (1992–2006). Untuk itu, Hamilton catat lap tercepat pertama di GP Kanada 2007, tapi gagal 2009 karena musim buruk McLaren. Oleh sebab itu, sejak 2010, ia selalu catatkan minimal 1 lap tercepat per musim, termasuk 2025 di Singapura dengan 1:33,808 (unggul 0,765 detik dari Pierre Gasly). Dengan begitu, rekor ini bukti adaptasi Hamilton dengan mobil berbeda. Akibatnya, Hamilton jadi pembalap terlama dengan prestasi konsisten.
2. Per Musim Lap Tercepat Hamilton (2010–2025)
Rekor F1 Michael Schumacher dipecahkan Lewis Hamilton dimulai dari 2010, ketika Hamilton catatkan 5 lap tercepat. Dengan demikian, berikut rincian:
- 2010: 5 Lap Tercepat – Shanghai, Barcelona, Spa-Francorchamps, Interlagos, Yas Marina. Sama banyak dengan Fernando Alonso (Ferrari).
- 2011: 3 Lap Tercepat – Barcelona, Nurburgring, Monza. Meski musim buruk (kesalahan Button), Hamilton unggul tipis.
- 2012: 3 Lap Tercepat – Shanghai, Barcelona, Monza. Musim transisi McLaren, tapi konsisten di Eropa.
- 2013: 3 Lap Tercepat – Shanghai, Monza, Abu Dhabi. Debut Mercedes, tapi Red Bull dominan.
- 2014: 7 Lap Tercepat – Australia, China, Spanyol, Monaco, Inggris, Belgia, Abu Dhabi. Dominasi Mercedes dimulai.
- 2015: 8 Lap Tercepat – Australia, Malaysia, Bahrain, Spanyol, Belgia, Italia, Jepang, Rusia. Gelar juara ketiga.
- 2016: 3 Lap Tercepat – Australia, Monaco, Abu Dhabi. Musim ketat dengan Rosberg.
- 2017: 5 Lap Tercepat – China, Spanyol, Belgia, Italia, Jepang. Gelar keempat.
- 2018: 5 Lap Tercepat – Australia, Spanyol, Prancis, Belgia, Jepang. Dominasi vs Vettel.
- 2019: 5 Lap Tercepat – Australia, Monaco, Prancis, Inggris, Jepang. Poinsystem lap tercepat baru.
- 2020: 6 Lap Tercepat – Styria, Inggris, Toscana, Eifel, Emilia Romagna, Portugal. Dominasi pandemi.
- 2021: 5 Lap Tercepat – Bahrain, Portugal, Spanyol, Inggris, Rusia. Musim ketat vs Verstappen.
- 2022: 2 Lap Tercepat – Monako, Kanada. Musim sulit Mercedes.
- 2023: 4 Lap Tercepat – Monako, Meksiko, dan dua lainnya. Podium tapi tanpa kemenangan.
- 2024: 2 Lap Tercepat – Monako, Kanada. Transisi ke Ferrari.
- 2025: 1 Lap Tercepat – Singapura (1:33,808). Finis podium ketiga di Ferrari.
Dengan begitu, Hamilton 16 musim lewati Schumacher 15, tapi Schumacher pegang total lap 77 vs 68 Hamilton.
3. Perbandingan dengan Schumacher: Konsistensi vs Total
Rekor F1 Michael Schumacher dipecahkan Lewis Hamilton di konsistensi, tapi Schumacher unggul total lap tercepat (77 vs 68). Dengan demikian, Schumacher dominasi 1992–2006 dengan Ferrari, catatkan lap tercepat setiap musim. Selanjutnya, Hamilton, debut 2007, gagal 2009 tapi sejak 2010 tak tergantikan. Untuk itu, Schumacher punya 7 gelar dunia, Hamilton juga 7. Oleh sebab itu, rekor ini bukti era hybrid Hamilton lebih kompetitif. Dengan begitu, analis F1 seperti Mark Hughes sebut “Hamilton era panjang, Schumacher era dominan”. Akibatnya, rekor ini tingkatkan legasi Hamilton.
4. Implikasi Rekor untuk Karier Hamilton
Rekor F1 Michael Schumacher dipecahkan Lewis Hamilton tingkatkan status Hamilton sebagai pembalap terlama aktif (19 musim sejak 2007). Dengan demikian, di usia 40, Hamilton pindah ke Ferrari 2025, tapi tetap kompetitif di Singapura (P3). Selanjutnya, rekor ini motivasi Hamilton untuk gelar ke-8. Untuk itu, Ferrari targetkan kemenangan 2026 dengan regulasi baru. Oleh sebab itu, Hamilton bilang “rekaman ini spesial, tapi fokus gelar”. Dengan begitu, rekor ini inspirasi pembalap muda. Akibatnya, Hamilton jadi ikon ketangguhan.
5. Reaksi Fans dan Analis
Fans di X rayakan #HamiltonBreaksRecord dengan 50.000 tweet: “Lewis legenda, lewati Schumi!” Dengan demikian, analis Autosport sebut “rekaman ini bukti adaptasi Hamilton di era hybrid”. Selanjutnya, Schumacher fans hormati: “Michael ikon, Lewis penerus.” Untuk itu, ini tingkatkan debat GOAT F1. Oleh sebab itu, rekor ini picu nostalgia 2000-an. Dengan begitu, F1 lebih hidup. Akibatnya, Hamilton inspirasi global.
Kesimpulan Rekor F1 Michael Schumacher dipecahkan Lewis Hamilton dengan 16 musim lap tercepat berturut (2007–2025), lewati 15 Schumacher. Oleh karena itu, prestasi ini bukti ketangguhan Hamilton di era hybrid. Dengan demikian, dari 2010 (5 lap) hingga 2025 (1 lap), Hamilton konsisten. Untuk itu, rekor ini tingkatkan legasi. Akibatnya, F1 lebih ikonik. Bagikan pendapatmu di komentar!
